[Latest News][6]

Teknologi
Warta Berita
Ragam
Video
Unik | Kreatif
Kesehatan
Sudut Waktu
Bebas
Travel
Tips
Kendaraan
Sejarah
Elektronik
Misteri
Tempat
Sosok
Fakta
Langka Tapi Nyata
Outdoor
Alam
Gaya Hidup
Parenting
Kemanusiaan
Militer
Tour
Download
Kuno
Science

Lampu LED Ramah Lingkungan Menerangi Tanpa Listrik


Pencahayaan LED memiliki daya tarik luas karena kemampuan hemat energi dan biaya pabrikasi yang rendah. Perusahaan-perusahaan terkait kini menambahkan fitur seperti sensor, konektivitas nirkabel, warna yang bisa disesuaikan, atau bahkan mencampurkan speaker built-in, tapi lampu LED yang ini memiliki cara pendekatan yang berbeda dengan menghapus sebuah komponen penting. The Lumir C dirancang tanpa catu daya eksternal, bahkan beroperasi dari sebatang lilin.

Ketika cuaca buruk mengganggu jaringan listrik, hal itu dapat menjadi sebagai pengingat bagaimana beberapa negara berkembang masih tidak memiliki kemewahan listrik. Lilin dan lampu minyak tanahlah yang biasa digunakan di tempat-tempat seperti itu, yang kemudian diketahui berbahaya dan buruk untuk kesehatan manusia. Lampu LED Lumir C menggabungkan ide dari - seperti - GravityLight dan SALT lamp (lampu garam) sebagai alternatif ramah lingkungan, menerangi tanpa perlu matahari, baterai, atau listrik.



The Lumir C dirancang untuk menyalakan LED-nya melalui energi panas dari lilin kecil - aplikasi dari efek termoelektrik yang pengulas lihat dalam produk sejenis seperti PowerPot dan senter Lumen. Perbedaan suhu menciptakan tegangan listrik, yang dapat dimanfaatkan tanpa ada bagian yang bergerak. Sebuah lilin saja mampu mengeluarkan sekitar 15 lm. Dengan menutupinya oleh Lumir C, pengguna dapat menikmati hingga 15 atau 60 lm lainnya, tergantung pada gaya lampu yang dipilih.

Berukuran seperti botol air yang sepintas menyerupai mercusuar, desain Lumir C adalah sederhana, portable, dan memiliki sentuhan yang pasti bergaya. Kaki di dasar lampu berongga untuk aliran udara yang tepat guna mendukung pembakaran. Body transparannya melindungi api dari angin sembari memungkinkan cahaya untuk tembus. Tepat di atas tempat duduk lilin adalah heatsink yang menangkap radiasi panas, yang kemudian berubah menjadi kekuatan untuk LED dengan modul thermoelectric.



Ada dua gaya. Lampu bergaya "mood" yang memiliki berempat LED 0,2 W dibawah sebuah diffuser lembut di bagian atas yang mampu menerangi area sampai 15 lm. Lampu bergaya "spot" menonjolkan LED tunggal, 1 W, direction-adjustable (arahnya dapat diatur) yang dapat memancarkan kecerahan hingga 60 lm. Lampu Lumir C menyala tak lama setelah lilin diletakkan di bawahnya. Mereka yang ingin menciptakan lebih dari sebuah suasana santai dapat memilih lilin beraroma teh (aroma terapi), sedangkan jenis serai dapat membantu menjaga area sekitar sedikit lebih bebas dari serangga.

Cukup alami dan keren bukan?

Penyidik Info

PI adalah sarana untuk berbagi informasi yang bermanfaat (sesuai kacamata admin tentunya) dalam beragam hal yang terjadi dan muncul di sekitar kita ataupun diatas muka bumi tempat kita berdiri, duduk dan chatting ini yang dapat ditelusuri oleh admin.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search