Microbiome : Alam Semesta Didalam Tubuh Kita
Ahli biologi pernah berpikir bahwa manusia adalah pulau-pulau fisiologis, yang seluruhnya mampu mengatur kerja internal mereka sendiri. Tubuh kita membuat semua enzim yang dibutuhkan untuk mencerna makanan dan menggunakan nutrisi untuk tenaga dan memperbaiki jaringan dan organ. Sinyal dari jaringan kita sendiri yang menginformasikan ke tubuh informasi-informasi seperti lapar atau kenyang. Sel-sel khusus dari sistem kekebalan tubuh kita mengajarkan diri mereka sendiri, bagaimana mengenali dan menyerang mikroba-mikroba berbahaya-patogen-sementara pada saat yang sama melindungi jaringan-jaringan kita.
Namun, selama 10 tahun terakhir atau lebih, para peneliti telah menunjukkan bahwa tubuh manusia BUKANLAH seperti pulau-pulau yang memenuhi kebutuhannya sendiri. Tapi lebih seperti sebuah ekosistem yang kompleks atau sebuah jaringan sosial yang mengandung triliunan bakteri dan mikroorganisme lainnya yang menghuni kulit, daerah kelamin, mulut dan terutama usus kita. Pada kenyataannya, sebagian besar dari sel-sel dalam tubuh manusia bukan manusia sama sekali. Sel bakteri dalam tubuh manusia melebihi jumlah sel manusia dengan perbandingan 10:1. Selain itu, komunitas campuran dari sel-sel mikroba dan gen-gen yang dikandungnya ini, yang secara kolektif dikenal sebagai microbiome, tidak mengancam kita, tetapi menawarkan bantuan penting dengan proses fisiologis dasar -- seperti pencernaan, pertumbuhan dan pertahanan diri.
Tubuh mengandung bakteri, jamur dan mikro-organisme 10 kali lebih banyak dari sel-sel manusia. Sebagian besar dari spesies ini tidak berbahaya - meskipun mereka masih dapat menyebabkan penyakit jika mereka berada di tempat yang salah. Ini hanyalah satu dari banyak hal yang membuat kita menjadi manusia. Para peneliti yang mempelajari bakteri yang hidup di dalam diri kita semua, mulai memilah-milah siapa yang bertanggung jawab/memimpin - para mikroba atau manusianya?
Beberapa bakteri memiliki gen yang menyandikan untuk senyawa menguntungkan yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Bakteri lain tampaknya melatih tubuh untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap ancaman luar. Kemajuan dalam komputasi dan sekuensing gen memungkinkan peneliti untuk membuat katalog rinci semua gen bakteri yang membentuk microbiome ini.
Sayangnya, penghancuran mikroba menguntungkan secara sengaja antara lain dengan penggunaan antibiotik, dapat menyebabkan peningkatan gangguan autoimun dan obesitas.
HUMAN MICROBIOME
Mulut, Pharynx, Sistem Pernafasan
Banyak mikroba yang hidup dalam tubuh kita datang dari makanan yang kita makan. Setidaknya 600 spesies yang berbeda hidup di mulut dan tenggorokan, sekitar 280 di antaranya telah diisolasi dan diberi nama. Ketidakseimbangan mikroorganisme dalam mulut dapat menyebabkan gigi berlubang, penyakit gusi dan infeksi saluran akar.
Tiga group yang terkait erat dengan spesies bakteri Streptococcus yang ditemukan dalam sistem pernapasan bagian atas dan yang tidak menyebabkan penyakit kecuali mereka masuk ke dalam aliran darah. S. viridans tidak menyebabkan penyakit kecuali mereka masuk ke dalam aliran darah.
Neisseria sicca
Jangan dirancukan dengan N. gonorrheae, yang menyebabkan infeksi seksual yang menular, N. sicca biasanya ditemukan dalam lendir dari saluran pernapasan bagian atas.
Candida albicans
Sebuah spesies jamur yang bisa, jika jumlahnya terlalu banyak, menyebabkan sariawan. Namun belum banyak yang diketahui jika jamur ini berjumlah normal atau terlalu sedikit di dalam mulut.
Streptococcus salivarius
Salah satu kelompok bakteri yang terkait erat dengan Streptococcus viridans dan salah satu dari yang pertama berkoloni dirongga mulut bayi yang baru lahir.
Kulit
Di antara banyak fungsinya, kulit berfungsi sebagai garis pertahanan pertama terhadap penyakit yang disebabkan oleh mikro-organisme. Bagian yang berbeda dari kulit menjadi tuan rumah bagi spesies-spesies bakteri yang berbeda, yang kehadirannya ada yang membantu, merugikan atau tidak ada pengaruhnya bagi tuan rumah, tergantung pada seberapa baik kerja sistem kekebalan tubuh dan apakah ada luka tusukan.
Penghuni normal bagian berminyak dari kulit, juga dikenal sebagai Malassezia, ragi ini berperan dalam produksi ketombe dan pengembangan eksim-meskipun tidak jelas bagaimana kehadiran P. ovale saja, tidak cukup untuk menimbulkan masalah.
Staphylococcus epidermidis
Mungkin yang paling umum dari spesies staphylococcus jinak pada kulit, S. epidermidis dapat menyebabkan infeksi serius jika ia masuk kedalam tubuh lewat permukaan kateter atau alat kedokteran lainnya.
Corynebacterium jeikeium
Salah satu dari beberapa spesies yang umumnya berada di situs lembab pada kulit.
Trichosporon
Sekelompok spesies ragi yang biasanya jinak tapi dapat menyebabkan infeksi yang tak sedap dipandang dari poros rambut yang disebut white piedra.
Staphylococcus haemolyticus
Biasanya jinak pada kulit, namun S. haemolyticus dapat menyebabkan masalah ketika masuk ke dalam tubuh lewat permukaan kateter atau alat kedokteran lainnya. Seperti banyak spesies lain dalam microbiome manusia, jenis virus ini juga merupakan sumber umum dari gen-gen yang resisten terhadap antibiotik.
Perut
Relatif sedikit bakteri yang dapat bertahan hidup di lingkungan yang asam seperti lambung untuk jangka waktu yang lama.
Usus
Sekitar 3,3 juta gen terkandung dalam bakteri di usus manusia, jauh melebihi 20.000 sampai 25.000 gen yang manusia warisi dari orang tua mereka.
Biasanya dianggap sebagai bakteri patogen karena dapat memicu pembentukan gastrointestinal ulcers. Baru-baru ini H. pylori juga dituduh terlibat dalam pengaturan nafsu makan.
Bacteroides fragilis
Penelitian menunjukkan bahwa B. fragilis survive di usus dengan meredam mekanisme inflamasi sistem kekebalan tubuh.
Streptococcus thermophilus
Sebuah mikroba menguntungkan yang digunakan dalam produksi yoghurt. S. thermophilus sangat sensitif terhadap lingkungan asam lambung dan tidak mungkin bertahan hidup sampai usus kecuali dikonsumsi dalam jumlah besar.
Lactobacillus reuteri
Ditemukan dalam berbagai vertebrata -dari manusia, babi, tikus dan beberapa burung. Beberapa strain L. reuteri tampaknya mengkhususkan diri dalam host tertentu. Sebagai contoh, L. reuteri pada manusia tidak berkoloni pada tikus dengan baik.
Lactobacillus casei
Kelimpahan L. casei dalam usus pada tahun pertama kehidupan telah dikaitkan dengan insiden asma dan alergi
Lactobacillus gasseri
Bakteri Commensal memiliki berbagai efek pada satu sama lain serta pada host mereka. L. gasseri muncul untuk mengurangi tingkat H. pylori dalam tubuh.
Escherichia coli
Di antara bakteri yang paling umum ditemukan dalam usus manusia. Kebanyakan strain (varian genetik) E. coli tidak berbahaya, tetapi beberapa jenis E. coli bisa menyebabkan diare parah dan bahkan kematian.
Bacteroides thetaiotaomicron
Juara dalam mengkonsumsi karbohidrat, B. thetaiotaomicron memungkinkan bagi manusia untuk mencerna jenis serat yang ditemukan dalam oat bran.
Urogenital
Sampai saat ini, lebih banyak penelitian telah dilakukan pada microbiome dari perempuan daripada saluran urogenital pria.
Banyak wanita yang menjadi pelabuhan bagi koloni U. parvum tanpa menunjukkan gejala apapun. Namun, bakteri kecil ini dapat menyebabkan penyakit jika mereka menyeberangi selaput lendir dari saluran urogenital dan memasuki aliran darah.
Corynebacterium aurimucosum
Umumnya ditemukan di vagina. Beberapa varian C. aurimucosum telah dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran.
Kalau sel-sel bakteri dan teman-temannya dalam tubuh manusia lebih banyak sepuluh kali dari sel-sel manusia itu, apakah berarti berat tubuh manusia sebagian besar adalah berat bakteri?
Tentu TIDAK. Karena, sel prokariotik (bakteri) jauh lebih kecil dari sel eukariotik (sel manusia). Sel-sel prokariotik biasanya berdiameter 1-10 mikrometer, sedangkan sel eukariotik biasanya berdiameter 10-100 mikrometer. Selain itu, ada cukup banyak bagian tubuh yang berat yang tidak terdiri dari sel, matriks ekstraseluler seperti tulang dan tulang rawan. Bahkan ketika anjak dalam mitokondria, sebagian besar massa manusia adalah manusia, artinya produk dari DNA kita.
Nah jika dalam satu tubuh kita ada triliunan individu-individu mikro yang bekerja sama membantu kita, lalu mengapa kita begitu egois dan tak mau membantu tubuh-tubuh lain? mengapa kita tak mau bekerjasama untuk mencapai satu tujuan?
Sumber
Sumber
No comments:
Post a Comment