Teleskop-Bidik RAZAR Dapat Lebih Cepat Mengincar Musuh
Dengan tombol-tekan zoom ikut bergabung ke pertempuranDalam pertempuran, hitungan detik dan ragu-ragu sesaat atau gangguan dapat berarti perbedaan antara hidup dan mati. Hadirnya teleskop-bidik modern menjadikan tidak ada lagi masalah kecil bagi tentara yang disibukkan dengan mengatur perbesaran bidikan teropong mereka untuk mengincar musuh sehingga jari mereka jauh dari picu dan musuh pun keburu menghilang. Teleskop-bidik dari Sandia National Laboratories RAZAR (Rapid Adaptive Zoom for Assalut Rifles) mampu beralih diantara perbesaran zoom tinggi dan rendah dengan satu sentuhan tombol, yang memungkinkan tentara untuk berkonsentrasi pada pertempuran daripada teleskop mereka.
Prototipe saat ini, RAZAR adalah hasil dari upaya pengembangan delapan tahun yang dipimpin oleh perwira Pasukan Khusus yang beralih jadi insinyur optik Brett Bagwell. Didasari oleh kebutuhan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD) akan zoom teleskop-bidik ringkas yang bisa mengubah perbesaran dengan cepat, Sandia mengatakan teleskop ini tidak hanya mudah digunakan, tetapi tahan banting, ringan, ringkas dan sangat hemat energi.
Kunci rahasia RAZAR adalah teknologi "zoom penyesuaian" Sandia, yang diciptakan oleh David Wick dan ia bekerja sebagai seorang insinyur optik untuk laboratorium. Ini berbeda dari optik zoom konvensional yang lensanya tidak bergerak. Dalam teleskop biasa, pembesaran dilakukan secara manual yang membutuhkan waktu lebih untuk bagi jari-jemari untuk bekerja.
Dalam zoom penyesuaian, optik bertindak lebih seperti mata manusia, di mana fokus dikendalikan oleh otot-otot yang mengubah bentuk lensa. Zoom penyesuaian menggunakan lensa kaca yang dikombinasikan dengan lensa polimer yang terbuat dari dua membran tertutup fleksibel yang disegel, diisi dengan cairan polimer. Sebuah piezoelektrik aktuator ultrasonik elektro-mekanis mengubah kelengkungan lensa dalam 250 milidetik dan dengan akurasi 100 nanometer. Hal ini memungkinkan teleskop untuk menjadi ringkas, ringan, dan dapat disesuaikan, saat pemakaian dayanya sangat sedikit, dengan dua baterai AA mampu menyediakan daya yang cukup untuk membuat 10.000 kali penggunaan.
Sandia mengatakan bahwa meskipun prinsipnya adalah tidak baru, dibutuhkan kesabaran yang banyak untuk mengembangkan teknologi RAZAR dari awal. Pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19. Satu masalah khusus yang dihadapi Sandia adalah menemukan cara-cara pembuatan lensa polimer yang menghilangkan gelembung dan kelemahan-kelemahan lain yang akan mempengaruhi kualitas optik.
Fitur lain dari sistem zoom adaptif (penyesuaian) adalah fitur "menyimpan daya-nol", yang, tidak seperti zoom berbasis kamera, mempertahankan fokus jika daya dimatikan. Ini berarti teleskop RAZAR masih dapat digunakan dengan baterai mati - meskipun fokus tidak dapat diubah.
Sandia juga melihat teknologi RAZAR telah memiliki aplikasi dalam pencitraan medis, teropong, teleskop pemburu, ponsel, kamera keamanan, dan tempat-tempat lain di mana optical zoom yang dibutuhkan dalam kemasan yang ringkas. Bagwell saat ini sedang mengerjakan versi teropong malam RAZAR dan baru-baru ini menunjukkan zoom penyesuaian yang bekerja dengan gelombang panas inframerah.
Video di bawah ini menguraikan sistem zoom penyesuaian RAZAR.
(sandia/teknofolder)
No comments:
Post a Comment